Karakteristik Astrositoma di Indonesia

  • Akbar Dwi Juliardi NR Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • Rohadi Muhammad Rosyidi Bagian Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram/ Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
  • Marie Yuni Andari Bagian Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram - Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB
Keywords: Astrositoma, Indonesia, Prevalensi, Usia, Lokasi, Jenis Kelamin

Abstract

Astrositoma adalah tumor otak primer yang berasal dari sel astrosit. Studi dilakukan dengan metode telaah literatur ilmiah dari berbagai sumber seperti google search dan google scholar dengan kata kuci yang relevan seperti “prevalensi astrositoma di indonesia”, “kejadian astrositoma di indonesia”, “prevalence astrositoma in indonesia”, dan “epidemiology primery brain tumor in indonesia”. Setelah membaca judul dan abstrak artikel yang ditemukan, didapatkan sebanyak lima artikel penelitian yang sesuai dengan kriteria. Dari studi literatur ini didapatkan sebanyak 269 kasus astrositoma di beberapa rumah sakit di Indonesia tahun 2007-2018. Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2007–2009 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 20–34 tahun. Tahun 2010–2012 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 31–40 tahun. Dan pada tahun 2013- 2016 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien usia 46 hingga 55 tahun. Sedangkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2016 astrositoma paling banyak ditemukan pada pasien berusia 20-29 tahun. Astrositoma di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2007-2009 paling banyak berlokasi di frontal, tahun 2010-2012 paling banyak berlokasi di hemisfer serebri, dan tahun 2013-2016 paling banyak berlokasi di serebelum. Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo astrositoma paling banyak berlokasi di frontotemporal. Di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung astrositoma lebih sering ditemukan pada laki– laki sedangkan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo astrositoma lebih banyak ditemukan pada pasien perempuan
Published
2021-12-31