Hubungan Lama Menjalani Hemodialisis dengan Status Gizi pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Provinsi NTB Tahun 2021

  • Komang Adi Praja Semara Putra Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
  • I Gede Yasa Asmara Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Rifana Cholidah 3Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Keywords: PGTA, Lama Hemodialisis, Status Gizi, IMT, Serum Albumin

Abstract

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), terjadi peningkatan prevalensi penyakit ginjal kronis (PGK) dan berdasarkan data IRR didapatkan peningkatan pasien aktif PGK yang menjalani hemodialisis. Masalah yang umum terjadi pada pasien hemodialisis ialah status gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisis dengan status gizi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang menjalani hemodialisis di RSUD Provinsi NTB. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Data didapatkan dari rekam medis dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Dengan kriteria inklusi yaitu rekam medis pasien PGTA yang menjalani hemodialisis dan pasien yang menjalani HD ≥ 1 bulan, dengan kriteria eksklusi yaitu pasien dengan data rekam medis yang tidak lengkap. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan uji chi square dan uji hipotesis kolmogorov smirnov. Dari 116 data yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan 11,2% pasien yang mengalami malnutrisi dan 28,4% yang mengalami hipoalbuminemia. Tidak terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan IMT (p=1,000). Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menjalani hemodialisis dengan serum albumin (p<0,001). Terdapat hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan serum albumin pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis.
Published
2021-12-31