PENATALAKSANAAN SKABIES DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA PADA PASIEN DEWASA
DOI:
https://doi.org/10.29303/jk.v9i3.4369Keywords:
skabies, kedokteran keluarga, kebersihan diriAbstract
Skabies merupakan suatu penyakit infeksi kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi oleh Sarcoptes scabiei var. Hominis dan produknya dengan keluhan gatal terutama pada malam hari. Pada tahun 2017 skabies dimasukkan dalam kelompok Neglected Topical Diseases (NTD). Penyakit ini dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah, tingkat higiene yang rendah, keterbatasan mengakses air bersih, kurangnya pengetahuan, hunian yang padat sehingga memudahkan transmisi dan infestasi tungau, serta kesalahan diagnosis dan tatalaksana. Penyakit ini sangat mudah menular baik secara langsung maupun tidak langsung. Skabies sering diabaikan karena tidak mengancam jiwa, namun sesungguhnya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti impetigo, selulitis, abses bahkan sepsis, dan pada kasus S. pyogenes akan terjadi post-streptococcal glumerulonephiritis serta demam rematik akut. Pada negara berkembang acute post-streptococcal glumerulonephritis yang terjadi bersamaan dengan skabies akan berkontribusi terhadap terjadinya gagal ginjal kronik dan gagal ginjal subsequent. Pasien datang dengan keluhan gatal pada sela jari tangan, sela jari kaki, pergelangan tangan, punggung dan selangkangan terutama pada malam hari sejak empat bulan yang lalu. Pasien kurang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pasien didiagnosis skabies, kemudian diberikan terapi dengan pendekatan kedokteran keluarga secara holistik, artinya tidak hanya mengobati keluhan klinis tetapi juga menanggulangi risiko internal dan eksternal pasien. Terapi medikamentosa yang diberikan, yaitu krim Permetrin 5%, Cetirizine tablet, dan krim campuran Asam Fusidat dan Desoksimetason. Selain pasien, seluruh keluarga pasien juga diberikan terapi secara serempak dan di edukasi mengenai penyakitnya.Downloads
Published
2020-09-30
Issue
Section
Articles