PENGARUH PEMBERIAN VARIASI BARBITURATE (Sodium Phenobarbitone) DOSIS LETHAL TERHADAP PANJANG LARVA LALAT FAMILI Calliphoridae PADA MEDIA BANGKAI TIKUS Rattus norvegicus GALUR WISTAR
DOI:
https://doi.org/10.29303/jk.v9i2.4361Keywords:
PMI (post mortem interval), panjang larva Chrysomya sp.,, variasi dosis lethal fenobarbital, suhu, kelembapanAbstract
Menentukan waktu kematian (post-mortem interval) merupakan hal yang sangat penting dalam penyelidikan forensik. Pertumbuhan blowflies merupakan indikator waktu kematian yang utama dan paling akurat dalam memperkirakan PMI. Pertumbuhan lalat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk iklim, geografis, dan obat-obatan yang terkandung pada jenazah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi barbiturat (sodium phenobarbitone) dosis lethal terhadap panjang larva lalat famili Calliphoridae dalam memprediksi PMI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post-test only control group yang dianalisis dengan uji analisis multivariat regresi linier. Penelitian ini terdiri dari 1 kelompok kontrol (dislokasi leher) dan 3 kelompok perlakuan fenobarbital (750 mg/kgBB, 900 mg/kgBB dan 1050 mg/kgBB). Kelompok penelitian kemudian dimasukkan ke dalam kandang yang berisi lalat Chrysomya sp. Pengukuran panjang larva dilakukan setiap 12 jam dengan mengambil larva ukuran terbesar pada setiap tikus dalam kelompok penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenobarbital merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap panjang larva lalat Chrysomya sp. (p<0,05, R= -0,64) dibandingkan faktor suhu dan kelembapan. Hasil uji Mann Whitney (p< 0,05) menunjukkan terdapat perbedaan panjang larva lalat yang bermakna pada masing-masing kelompok perlakuan. Pemberian variasi barbiturat (sodium phenobarbitone) dosis lethal mempengaruhi pertumbuhan panjang larva lalat Chrysomya sp.Downloads
Published
2020-06-30
Issue
Section
Articles