Kerjasama Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan Pembuatan Gerabah di Indonesia dan Vietnam

Penulis

  • Saprini Hamdiani {"en_US":"Universitas Mataram"}
  • Supyan Azzauri Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Riski Hidayatullah Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Risa Risiyaningsih Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Fitria Shofiana Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Dinda Listi Utari Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Cendana Sila Fajrina Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Fery Andrian Maulana Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • M. Arya Gifari Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Nova Maya Dela Puspita Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Imelda Ratna Diwi Program Studi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Najma Nur Safitri Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram
  • Siti Raudhatul Kamali Program Studi Ilmu Lingkungan Fakultas MIPA, Universitas Mataram
  • Saprizal Hadisaputra Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram
  • Ivon Arisanti Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa
  • Nguyen Thi The Ha Faculty of Engineering and Techology, Dong Thap Community College, Vietnam

DOI:

https://doi.org/10.29303/3e6pwk87

Kata Kunci:

Pengabdian, teknologi ramah lingkungan, gerabah, Indonesia, Vietnam

Abstrak

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan pada pembuatan gerabah melalui kerja sama antara Universitas Mataram, Indonesia, dan Dong Thap Community College, Vietnam. Kegiatan dilaksanakan di Desa Penujak dan Desa Banyumulek, Lombok, dengan fokus pada penerapan teknologi komposit berbasis limbah abu pembakaran dan penggunaan pewarna alami. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, diskusi kelompok terfokus (FGD), serta praktik langsung bersama pengrajin. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pengetahuan peserta terkait konsep teknologi komposit, pemanfaatan bahan alternatif, serta teknik pengolahan limbah abu. Rata-rata peningkatan pemahaman peserta berkisar antara 45–70%. Selain itu, praktik penggunaan pewarna alami seperti kayu secang, tegeran, jolawe, indigosfera, kayu meranti, dan pinang berhasil diaplikasikan pada produk gerabah. Survei kepuasan menunjukkan mayoritas peserta merasa puas hingga sangat puas terhadap pelatihan, serta termotivasi untuk melanjutkan dan mengembangkan gerabah komposit dengan pewarna ramah lingkungan. Program ini dinilai efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi pengrajin, serta mendukung diversifikasi produk gerabah yang lebih inovatif dan berorientasi pada pasar global.

Unduhan

Diterbitkan

31-10-2025

Cara Mengutip

Kerjasama Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan Pembuatan Gerabah di Indonesia dan Vietnam. (2025). Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia , 4(2b), 234-240. https://doi.org/10.29303/3e6pwk87