@article{Sinta Nuryah_Wahyu Astiko_Irwan Muthahanas_2023, title={Pengaruh Beberapa Dosis Bioamelioran Plus Mikoriza Indigenus Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Ketan (Zea mays var. ceratina)}, volume={2}, url={https://journal.unram.ac.id/index.php/jima/article/view/2124}, DOI={10.29303/jima.v2i1.2124}, abstractNote={<p>Jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi di Indonesia. Jagung secara spesifik merupakan tanaman pangan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan.&nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman jagung pada dosis bioamelioran tertentu yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil, serta kesuburan tanah dan populasi mikoriza. Percobaan ini dilakukan di Desa Midang Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram, dari persiapan, penanaman, panen, analisis tanah/jaringan.&nbsp;Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan empat ulangan dan enam perlakuan dosis bioamelioran bioamelioran yaitu : D0: Kontrol (tanpa bioamelioran), D1: dosis bioamelioran 5 ton ha<sup>-1</sup>, D2: dosis bioamelioran 10 ton ha<sup>-1</sup>, D3: dosis bioamelioran 15 ton ha<sup>-1</sup>, D4: dosis bioamelioran 20 ton ha<sup>-1</sup>, D5: dosis bioamelioran 25 ton ha<sup>-1</sup>. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis keragaman yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur pada taraf nyata 5 %. Perlakuan dosis bioamelioran 25 t ha<sup>-1</sup> memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan dosis bioamelioran lainnya. Perlakuan dosis bioamelioran 25 t ha<sup>-1</sup> memberikan hasil konsentrasi hara dan serapan hara N dan P yang tertinggi dibandingkan dengan dosis bioamelioran lainnya (parameter terukur konsentrasi N total dan P tersedia 1,9727 g.kg<sup>-1</sup> dan 75,382 mg.kg<sup>-1 </sup>pada umur 70 hst dan serapan N dan P sebesar 38,385 g.kg<sup>-1</sup> dan 3,837 g.kg<sup>-1</sup> pada umur 42 hst).Perlakuan dosis bioamelioran 25 t ha<sup>-1</sup> memberikan perkembengan mikoriza yang terbaik dibandingkan dengan dosis bioamelioran lainnya.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek}, author={Sinta Nuryah and Wahyu Astiko and Irwan Muthahanas}, year={2023}, month={Mar.}, pages={1-9} }