Journal of Industrial Engineering and Innovation

Analysis Problems of Document Accreditation in Department of Mechanical Engineering, XYZ University

2024-06-19T04:37:32+00:00

Evaluating feasibility and quality of university or department carried out by independent organizations or external agency is accreditation. External quality evaluation is an assessment related to accountability, granting of license by certain agency. Accreditation is an effort to assess and rank Study Programs based on prearranged quality standard. The result of accreditation Study Program ranking is disseminated to public. This research result to analyze problems of preparing accreditation documents in the Mechanical Engineering Department. Accreditation document storage is still not disciplined and integrated, Mechanical Engineering Department lecturers/quality assurance units have not optimized the use of digital archive storage for accreditation purposes. This causes documents that are difficult to find or lost. In addressing this problem, current technological developments can be an alternative solution. File scanning technology that produces digital documents from physical documents which are then uploaded to digital-based storage is expected to be the answer for how to store documents safely and further facilitate the search for these documents. This method can be adopted for optimizing the storage of accreditation documents in Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering, XYZ University

PENENTUAN ALAT ANGKUT SAMPAH BERDASARKAN TIMBULAN SAMPAH RUMAH TANGGA KAWASAN LINGKUNGAN ABC DI KOTA MATARAM

2024-06-19T04:38:14+00:00

Timbulan sampah merupakan variabel utama untuk menentukan kebutuhan infrastruktur dalam perencanaan sistem pengelolaan sampah (waste management). Infrastruktur yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kebutuhan alat angkut sampah dan ritasi yang dibutuhkan untuk mengelola sampah dari sumber sampah (rumah tangga) ke tempat pembuangan sementara. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah dan kapasitas gerobak sampah sebuah kawasan lingkungan ABC di kota Mataram. Metode penelitian meliputi; pertama melakukan survey timbulan sampah berdasarkan SNI-19-3964-1994, kedua melakukan perhitungan kebutuhan alat angkut sampah. Dari hasil survey diketahui timbulan sampah rumah tangga di lingkungan ABC adalah 6.183 kg/hari atau 41,9 m3/hari. Timbulan sampah tersebut dikelola dengan 3 alat angkut gerobak sampah berkapasitas 1.2 m³ satu rate perhari. Sehingga dari kapasitas gerobak yang ada tidak cukup menampung volume sampah yang dihasilkan perhari apabila jadwal angkut sampah hanya satu rate perhari. Seharusnya kapasitas atau jumlahnya alat lebih besar dari volume sampah yang diproduksi atau jadwal angkutnya/ritasi dijadwalkan dua rate perhari.

ANALYSIS BREAK EVEN POINT (BEP) IN THE “MONGGLEMONG” SALTED EGG BUSINESS

2024-06-19T04:36:17+00:00

This study aims to determine the number of products produced in the Break Even Point (BEP) condition and to determine the time span until it reaches the Break Even Point (BEP). The benefits of this research can help micro to medium size companies to find out how to analyze costs, volumes and profits to responds the opportunities that exist in the "Mongglemong". The Break Even Point and Sensitivity analysis is used as a tool to calculate the data collected. Quantitative research methods was used to conduct the research and the data collected through interview. The research location is on Jl Prabu Rangkasari Dasan Cermen Utara, Sandubaya, Mataram, West Nusa Tenggara. The result of this research is the number of products produced to reach the Break Even Point (BEP) condition is 16.313 salted eggs. Within two months, the "Mongglemong" MSMEs has reached a Break Even Point with a total cost (TC) equal to a total revenue (TR) of Rp81.566.385,17. Based on the sensitivity analysis, the performance of the "Mongglemong" MSMEs is strongly influenced by changes in the price of egg raw materials

EVALUASI KUALITAS LAYANAN LEMBAGA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)

2024-06-20T01:32:40+00:00

Bank merupakan lembaga yang memiliki tugas dan wewenang untuk menyimpan uang rakyat dan mendistribusikannya Kembali. Kualitas pelayanan bank merupakan hal yang penting dalam bersaing di industri perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank. Dalam penelitian ini menggunakan lima karakteristik kualitas pelayanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy sebagai parameter pengukuran kualitas jasa dalam metode Service Quality dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil pengolahan data Service Quality secara keseluruhan memiliki nilai gap positif, dimensi Reliability pada atribut ketiga yaitu Bank XYZ harus memberikan pelayanan yang tepat waktu mendapatkan nilai gap 0,57, nilai tersebut menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan belum memuaskan ekspektasi pelanggan. Dimensi Tangible dan responsivnese pada atribut Fasilitas ruang tunggu harus lengkap dan Pegawai Bank XYZ harus melayani nasabah dengan cepat/tidak bertele-tele, masing-masing mendapatkan nilai 0,50, nilai ini menyatakan bahwa pelayanan belum memuaskan ekspektasi pelanggan. Hasil tersebut kemudian diolah dengan metode IPA dan didapatkan hasil bahwa terdapat satu atribut pada kuadran pertama dan kuadran empat, dan sepuluh atribut berada pada kuadran kedua dan kuadran ketiga.

Pengaruh Variasi Ukuran Serbuk dan Waktu Tahan (Holding Time) Sintering Terhadap Kekerasan Produk Metalurgi Serbuk Paduan Limbah Alumunium (Al) Tembaga (cu) Silikon Karbida (sic)

2024-06-19T04:39:41+00:00

Powder metallurgy is a metalworking technology using raw materials in the form of metal powder. This research aims to determine the effect of variations in aluminum powder size and sintering resistance time on mechanical properties (hardness). The materials used in this research are aluminum (Al) which comes from leftover pieces of display cases, copper (Cu) and silicon carbide (SiC). In this research, the variations used were aluminum powder sizes, namely mesh 80 and 120, and sintering holding times, namely 60 minutes, 120 minutes and 180 minutes. The compaction and sintering process was carried out with a load of 6 tons and a temperature of 600℃ degrees Celsius. The results showed that variations in aluminum powder size and sintering holding time influenced hardness. The smaller the mesh size and the longer the sintering holding time, the higher the hardness, the highest hardness occurs in the size variation of aluminum mesh powder 120 with a sintering holding time of 180 minutes 112 HRF.

PENGARUH KOMPOSISI HIBRID PARTIKEL KARET BAN DAN KALSIUM KARBONAT PRESIPITASI/EPOXY PADA SIFAT TARIK KOMPOSIT

2024-06-27T12:30:54+00:00

Komposit partikulat terdiri dari fasa matrik yang diperkuat dengan fasa dispersi dalam bentuk partikel. Penguat dianggap sebagai partikel jika seluruh dimensinya secara kasar sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposit hibrid partikel karet dan CaCO₃ terhadap sifat tarik epoxy. Komposisi persentase % berat partikel karet 5%, 10%, 15%, dan 20%, sedangkan untuk persentase % CaCO₃ sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, dan 12,5% terhadap resin epoxy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, penambahan partikel karet menurunkan kekuatan tarik dan ketangguhan tarik, tetapi di sisi lain meningkatkan regangan saat patah epoxy. Penambahan CaCO3 juga menurunkan kekuatan tarik tetapi meningkatkan regangan saat patah dan ketangguhan tarik epoxy.