https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/issue/feed Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia 2022-08-12T04:23:36+00:00 Eni Hidayati eni.hidayati@unram.ac.id Open Journal Systems <p>Sektor kehutanan memiliki peran strategis dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan <em>Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilient Development </em>2050 (LTS-LCCR 2050). Namun kondisi hutan Indonesia terus menghadapi tekanan. Mahasiswa memiliki peran yang penting dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup serta menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif. Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan 2022 ini diharapkan menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik-praktik terbaik serta meningkatkan kepekaan, kepedulian dan semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara sesuai amanah Kampus Merdeka: Merdeka Belajar.</p> https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1152 STRATEGI PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI HUTAN KEMASYARAKATAN GIRI MADIA, DESA GIRI MADIA, KECAMATAN LINGSAR 2022-07-12T17:54:57+00:00 Meydina Anggita Kirana Meydinakirana207@gmail.com Sitti Latifah sittilatifah@unram.ac.id Eni Hidayati enihidayati@gmail.com <p>Terbatasnya kapasitas kelompok tani dalam mengelola kawasan hutan menyebabkan belum dapat optimal dalam mendorong peningkatan perekonomian masyarakat yang terlibat didalamnya. Salah satu kelompok tani yang ada di Provinsi NTB yaitu yaitu Kelompok Tani Hutan Giri Madia. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pengelolaan HKm Giri Madia dan merumuskan strategi penguatan kapasitas kelompok tani di HKm Giri Madia. Penentuan lokasi menggunakan teknik <em>purposive</em> dan pengambilan sampel responden dengan menggunakan <em>simple random sampling </em>dengan jumlah responden sebanyak 40 orang yang terdiri dari anggota kelompok tani, aparat desa, dan aparat Resort Jangkuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kekuatan yang didapatkan yaitu (1) Penanda batas wilayah, (2) Memiliki RKU-RKT, (3) Lahan garapan subur, (4) Manajemen kelembagaan, (5) Produk hasil usahatani. Faktor kelemahan yaitu (1) Pemasaran komoditi hasil hutan, (2) Akses jalan belum memadai, (3) Kemampuan manajemen usahatani masih kurang. Adapun faktor eksternal peluang yaitu (1) fasilitas bantuan dari lembaga pemerintahan dan swasta, (2) Bimbingan penyuluh kehutanan, (3) Adanya bentuk-bentuk pelatihan dan pendidikan oleh lembaga luar dan pemerintahan. Faktor ancaman yaitu (1) Praktek ganti rugi, (2) Implementasi PP No. 23 tahun 2021 belum optimal, (3) Serangan hama. Analisis Matriks IFE-EFE menunjukkan kelembagaan HKm Giri Madia berada di kuadran I, sehingga strategi terbaik untuk penguatan kapasitas kelompok tani peningkatan SDM dalam hal kelola usahatani, pengembangan pasar atau ekspansi pasar, integrasi ke belakang, dan diversifikasi konsentrik.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1115 DIVERSITY OF AGROFORESTRY PLANT IN FOREST MANAGEMENT UNIT RINDINGAN JAYA AND SEJAHTERA 2022-08-12T04:23:36+00:00 Ganang Ardis Elfiando ganangardis1397@gmail.com Sugeng Prayitno Ariyanto ganangardis1397@gmail.com Yulia Rahma Fitriana ganangardis1397@gmail.com <p><em>The Forest Farmers Group (KTH) is the smallest unit in the management of Community Forests (HKM). Farmers who are members of KTH are direct managers of forest land, so that their management must comply with established regulations, namely by applying agroforestry patterns to maintain the sustainability of forest functions. Forest sustainability can be measured using indicators of plant species diversity. This study aims to analyze the diversity of plant species that exist in the research location. Respondents were selected using a random sampling method with a total of 30 respondents divided into 3 KTHs including KTH Karya Tani Sejahtera, KTH Rindingan Jaya 1 and KTH Rindingan Jaya 2. Data was collected by interviewing KTH members and direct observation as a comparison of interview data. Data were tabulated and analyzed descriptively to see the relationship between management and respondent characteristics. The results showed that the sharecroppers had carried out a planting system using an agroforestry pattern with the types of plants planted in each KTH were coffee (Coffea canephora), banana (Musaceae), clove (Syzygium aromaticum), avocado (Persea americana), pepper (Piper nigrum), sugar palm (Arenga pinnata), chili (Capiscum frutescens), and durian (Durio zibethinus). The percentage of plants that are widely planted by respondents are coffee as much as 70%, cloves 15%, durian 10% and other plants 5%.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1123 PENGARUH MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI BAMBANG LANANG 2022-07-12T17:56:44+00:00 Khoirunnisa khoirunnisa07j@gmail.com Deselina khoirunnisa07j@gmail.com Putranto B. A. N khoirunnisa07j@gmail.com <p><em>Bambang lanang is one type of forestry plant that is very superior in South Sumatra, it has high ecological and economic value. This study aims to determine effect of the type planting medium and the dosAGE of NPK fertilizer also their interaction of effect the types planting media and dosage of NPK fertilizer on the growth of Bambang lanang seedlings. The research was conducted as factorial experiment, arranged in a Completely Randomised Design. The first factor is effect of the type planting medium (P) which consists of 4 levels: P1: 100% topsoil, P2: 100% humus soil, P3: 100% coal mined soil, P4: 100% subsoil, and the second factor is effect of The dosage of NPK fertilizer consists of 4 levels: D0: 0 gr, D1: 5 gr, D2: 10 gr, D3: 15 gr.The variables observed were increase of plant height, increase of stem diameter, chlorophyll content, leaf area, leaf wet weight, stem wet weight, root wet weight, leaf dry weight, stem dry weight, root dry weight and seedling quality index. </em><em>The results showed that the treatment </em><em>type of planting media significantly affected the increase in height, wet weight and dry weight of roots with the best growing media found in 100% humus soil treatment. While the treatment dosage of NPK fertilizer is known to have a significant effect on all observation variables with the best doses found at 5 g and 10 g.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1124 KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK WISATA ALAM GUNUNG SEMPANA SEMBALUN KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2022-07-12T17:58:09+00:00 M. Rifaldi Rahman aldi6653@gmail.com Andi Chairil Ichsan andi.foresta@unram.ac.id Hairil Anwar hairil_a@unram.ac.id <p>KWA Gunung Sempana adalah kelompok mitra pengelola ekowisata Gunung Sempana yang merupakan salah satu kawasan hutan yang dikelola oleh BKPH Rinjani Timur. Dengan menggunakan PP no.57 Tahun 2014 sebagai alat untuk mengetahui tingkat kapasitas KWA Gunung Sempana dalam melakukan pengelolaan serta Dokumen WWF tahun 2009 sebagai pedoman dalam menganalisis bentuk dan pola kemitraan yang dibangun di Gunung Sempana.&nbsp; Metode dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kapasitas kelembagaan kelompok tersebut, KWA Gunung Sempana berada pada kategori kelas madya&nbsp; dengan total skor&nbsp; sebesar 625 poin berdasarkan&nbsp; PP Nomor. 57 Tahun 2014. Kemudian untuk mengetahui pola kemitraan yang dibangun oleh BKPH Rinjani Timur dengan KWA Gunung Sempana terhadap pengelolaan kawasan berdasarkan Dokumen WWF tahun 2009 mendapatkan Skors sebesar 2788 poin yang berada pada kriteria tinggi (T). Dengan dilakukan analisis terhadap jawaban responden dapat diketahui bahwa pola kemitraan yang dilakukan merupakan pola kemitraan ekowisata berbasis masyarakat.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1101 IMPLEMENTASI KEMITRAAN KEHUTANAN DI WILAYAH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN RINJANI TIMUR 2022-07-12T17:11:17+00:00 Dila Kartika dilakartika97@gmail.com Andi Chairil Ichsan andi.foresta@unram.ac.id Budhy Setiawan bsetiawan.unram@gmail.com <p>Salah satu kebijakan pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan adalah melalui kemitraan kehutanan. Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak semaring merupakan gabungan kelompok tani hutan yang bermitra dengan BKPH Rinjani Timur. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah Mengkaji pelaksanaan program kemitraan kehutanan antara Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak Semaring dengan BKPH Rinjani Timur, menentukan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan program kemitraan kehutanan antara Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak Semaring dengan BKPH Rinjani Timur, merumuskan strategi dalam pengelolaan kemitraan kehutanan antara Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak Semaring dengan BKPH Rinjani Timur. Untuk mengukur sejauh mana pelaksanaan program kemitraan kehutanan mengacu pada prinsip ostrom (1990). Metode penelitiaan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualtitatif-kuantitatif. Penentuan responden menggunakan <em>purposive sampling</em> dan pengumpulan data menggunakan wawancara, <em>Focus Group Discussion</em> atau FGD, observasi, dan studi pustaka. Identifikasi faktor pendukung dan penghambat&nbsp; serta strategi untuk peningkatan kapasitas kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak Semaring menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, rata-rata penilaian kelembagaan Program Kemitraan Kehutanan Gabungan Kelompok Tani Hutan Puncak Semaring adalah 29,11 poin, menunjukkan kriteria yang tinggi. Dari hasil analisis SWOT didapatkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan antara lain dukungan dan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap program kemitraan, keterlibatan<em> stakeholderss,</em> dan terjadinya penguatan kelembagaan. Sedangkan faktor penghambat kemitraan kehutanan antara lain SDM yang masih rendah, kurangnya modal, dan kurangnya penyuluhan. Dan &nbsp;strategi yang digunakan adalah S-O (<em>Strenght – Opportunities</em>) yaitu dengan mengoptimalkan program kemitraan guna mempertahankan dan meningkatkan potensi sumberdaya untuk dikelola dengan maksimal.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1154 ANALISIS KUALITAS AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BOAL KABUPATEN SUMBAWA 2022-07-12T17:59:33+00:00 Edy junaidy junaidyscout@gmail.com Muhamad Husni Idris husni_id98@yahoo.com Diah Permata Sari diahpermatasari@gmail.com <p><em>River water is one of the sources of clean water that is commonly used by the community so it is necessary to maintain its quality and quantity. This research aims to determine the water quality of the Boal Watershed from the aspect of discharge, temperature, pH, hardness and E.Colli. Sampling was carried out in August 2021 in the Boal Watershed, Sumbawa Regency at 3 research points representing upstream, middle and downstream. Measurement and sampling of water was carried out 3 times (3 days) at 12.00-13.00 wita. The discharge is calculated by multiplying the wet cross-sectional area of ​​the river and the flow velocity. Temperature and pH were determined in the field using a thermometer and pH meter, while hardness and E.Colli were tested in the laboratory. The results showed that the average discharge upstream, middle and downstream was 0.155 m<sup>3</sup>/second, 0.13 m<sup>3</sup>/second and 0.125 m<sup>3</sup>/second, respectively. The average temperature at the three measurement locations was 25.73 C, 25.37 C and 29.73 C, respectively. The average pH in the upstream is 7.1, while the middle and downstream are 8.4 and 8.6. The average hardness upstream is 142.33 mg/l, middle is 119.77 mg/l and downstream is 138.67 mg/l. For E.Colli, the average values ​​were 7.3 CFU/100ml, 32.3 CFU/100ml and 37 CFU/100ml upstream, middle and downstream. The water quality of the watershed Boal in Sumbawa regency is moderately polluted. This is caused by e.coli.that exceed water quaity standars.</em></p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1112 NUTRISI PAKAN DAN AKTIVITAS MAKAN RUSA TIMOR (Rusa timorensis) DI PENANGKARAN RUSA WISMA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA 2022-07-12T17:20:34+00:00 Muhamad Ayub Aminullah muhamadayub065@gmail.com Maiser Syaputra syaputra.maiser@gmail.com Diah Permata Sari diahpermatasari@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi pakan dan perilaku makan Rusa timor (<em>Rusa timorensis</em>) di Penangkaran Rusa Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar maupun pertimbangan bagi pengelola penangkaran Rusa secara umum dan penangkaran Rusa Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa pada khususnya untuk pengelolaan pakan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode observasi yang mengharuskan pengamatan secara langsung dan menggunakan metode <em>scan sampling</em>. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 5 menit dari pukul 06.00 - 18.00 WIB selama 14 hari dengan parameter yang dicatat meliputi: pengambilan makanan (pemilihan makanan menggunakan penciuman), memasukkan ke dalam mulut, mengunyah, menelan dan memamah biak. Hasil penelitian ini menunjukkan Jenis pakan yang diberikan terdiri dari Rumput peking (<em>Agrostis stolonifera</em>), Kangkung (<em>Ipomoea aquatic</em>), Tanaman sentro (<em>Centrocema pubescens</em>) dan Gamal (<em>Gliricidia sepium</em>). Kandungan Kadar air tertinggi ada pada Gamal (<em>G. sepium</em>) dengan nilai 11,19 %, kadar abu tertinggi pada Kangkung (<em>I. aquatic</em>) dengan nilai 10,68 %, kandungan lemak kasar tertinggi pada Gamal (<em>G. sepium</em>) dengan nilai 3,45 %, kandungan serat kasar tertinggi pada tanaman sentro (<em>C. pubescens</em>) dengan nilai 17,90 % dan kandungan protein tertinggi pada tanaman sentro (<em>C. pubescens</em>) dengan nilai 20,50 %. Perilaku makan Rusa timor (<em>Rusa timorensis</em>) di Penangkaran Rusa Wisma Daerah Kabupaten Sumbawa terdiri dari mengunyah pakan sebesar 35,58 %, kemudian memasukkan pakan sebesar 21 %, mengambil pakan sebesar 18,57 %, memamah biak sebesar 17,29 % dan persentase terendah adalah menelan sebesar 7, 56%.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1098 PALATABILITAS PAKAN RUSA TIMOR (Rusa timorensis) DI PENANGKARAN GOA KECAMATAN JEREWEH KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2022-07-12T17:23:26+00:00 Esa Radi Suparta esaradita99@gmail.com Maiser Syaputra syaputra.maiser@gmail.com Diah Permata Sari diahpermatasari@gmail.com <p>Rusa timor (<em>Rusa timorensis</em>) adalah satwa yang termasuk dalam kelompok satwa mamalia pemamah biak (ruminan). Keberadaan Rusa timor (<em>Rusa timorensis</em>) menurut <em>International Union for</em> <em>Conservation of Nature </em>(IUCN) (2020) masuk dalam kategori rentan, yang artinya keberadaan di alam liar mudah punah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsumsi, palatabilitas dan memberikan rekomendasi pakan bagi pengelola penangkaran Goa Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat. Metode yang digunakan pemberian pakan <em>cafeteria feeding</em><em>,</em> dengan 6 jenis pakan yang diuji yaitu <em>Pennisetum pupureum, Paspalum dilatatum, </em><em>Hibiscus tiliaceus, Imperata cylindica, Ficus septica, </em>dan <em>Cyperus rotundus.</em> Sampel penelitian menggunakan dua ekor rusa betina dan jantan Pakan diberikan satu kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kebutuhan pakan untuk rusa jantan sekitar 4,10 kg/hari dan pada betina 3,83 kg/hari. Palatabilitas secara berturut-turut paling disukai adalah <em>Paspalum dilatatum</em>, <em>Hibiscus tiliaceus</em>, <em>Pennisetum pupureum</em>, <em>Cyperus rotundus</em>, <em>Imperata cylindica</em> dan (<em>Ficus septica</em>). Tanaman <em>Hibiscus tiliaceus</em> dapat dijadikan rekomendasi utama sebagai pakan harian Rusa.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1155 POTENSI KARBON PERMUKAAN DI PEKARANGAN AGROFORESTRI APIKULTUR DESA PENDUA KABUPATEN LOMBOK UTARA 2022-07-12T17:32:09+00:00 Dita Anggriani ditaanggriani45@gmail.com Endah Wahyuningsih endah_wahyu@unram.ac.id Eni Hidayati enihidayati@gmail.com <p>Pemanasan global saat ini menjadi permasalahan yang serius sehingga berdampak pada keseimbangan ekosistem. Pemanasan global disebabkan oleh emisi dari aktivitas manusia seperti aktivitas industri. Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah melalui mitigasi dan sistem agroforestri adalah contoh dari mitigasi. Pekarangan termasuk agroforestri kompleks dalam skala kecil yang memiliki peran penting dalam membantu mengurangi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi cadangan karbon dan serapan karbon dioksida (CO₂) permukaan yang berada di pekarangan agroforestri apikultur. Penelitian dilaksanakan di pekarangan rumah Desa Pendua yang dilakukan secara sensus terhadap seluruh vegetasi permukaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 28 jenis tumbuhan berkayu dengan total tegakan sebanyak 183. Tumbuhan yang mendominasi dari seluruh tegakan antara lain; Kakao (Theabroma cacao Linn.), mangga (Mangifera indica), dan rambutan (Nephelium lappacium). Dari total 26 plot pekarangan masyarakat, maka didapatkan total biomassa sebesar 22,264 ton/ha dan jumlah cadangan karbon adalah 266,885 ton/ha serta serapan karbon dioksida (CO₂) sebesar 978,679 ton/ha.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1083 PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP RENDEMEN, BOBOT JENIS DAN KANDUNGAN MINYAK DAUN CENGKEH 2022-07-12T17:30:25+00:00 Sulhida yatun yatunsulhida@gmail.com Hairil Anwar hairil_a@unram.ac.id Andi Tri Lestari atlestari@unram.ac.id <p>Daun cengkeh merupakan salah satu dari bagian cengkeh yang dapat menghasilkan miyak atsiri. Dalam penelitian ini daun cengkeh diambil dari tiga ketinggian. K1 dengan ketinggian 460 mdpl, K2 250 mdpl dan K3 135 mdpl. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat tumbuh terhadap rendemen, bobot jenis dan kandungan pada minyak daun cengkeh. Percobaan dilakukan dengan RAL non factorial. Hasil penelitian menunjukan K1 menghasilkan rendemen terbanyak yaitu 1,52%, hasil K2 0,81% dan rendemen terendah dihasilkan K3 dengan 0,75% rendemen yang artinya ketinggian tempat berpengaruh terhadap rendemen. Untuk berat jenis semua ketinggian memiliki rata-rata bobot jenis yang sama yaitu 1,03 sedangkan untuk kandungan minyak dari Desa Pendua dan Kayangan memiliki kandungan yang sama yaitu Phenol, methoxy, alpha-Copaene, trans(beta.)-caryophyllene, alpha-Humulene, Caryophyllene oxide, sedangkan Desa Santong yaitu methoxyphenol, Caryophyllene, Humulene, dan Caryophyllene oxide</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1140 TINGKAT KETERGANTUNGAN PETANI TERHADAP HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HKm WANA LESTARI DESA BUKIT TINGGI KECAMATAN GUNUNGSARI 2022-07-12T17:41:53+00:00 Nurul Lasmini lasmininurul15@gmail.com Markum markum.exp@gmail.com Hairil Anwar hairil_a@unram.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketergantungan petani terhadap sumber daya hutan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketergantungan petani terhadap sumber daya hutan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat baik dari segi pendapatan petani dan serapan tenaga kerja maupun faktor-faktor &nbsp;yang memengaruhi ketergantungan masyarakat terhadap hutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk menjelaskan suatu situasi yang hendak diteliti dengan dukungan studi kepustakaan sehingga lebih memperkuat analisa peneliti dalam membuat suatu kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan tahunan masyarakat dari dalam kawasan hutan sebesar Rp. 12,028,753/LLG/tahun atau sekitar 56% dari total pendapatan petani pertahun. sedangkan untuk nilai rata-rata HOK dari dalam kawasan hutan sebesar 242.10 HOK/LLG/tahun atau sekitar 74% dari total HOK rata-rata yang berjumlah 326.69 HOK/LLG/tahun. Hingga didapatkan nilai persentase sebesar 65% untuk tingkat ketergantungan petani terhadap hasil hutan bukan kayu secara keseluruhan. Sedangkan faktor yang mempengaruhi tingkat ketergantungan petani terhadap hasil bukan kayu adalah tingkat pendapatan dari dalam kawasan hutan, dimana semakin tinggi pendapatan yang didapat maka masyarakat semakin memprioritaskan pekerjaan di dalam kawasan hutan.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1148 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN EKOWISATA DI GILI PETAGAN 2022-07-12T17:47:41+00:00 Miftahul Rizki Lestari rizkilestari555@gmail.com Sitti Latifah sittilatifah@unram.ac.id Markum markum.exp@gmail.com <p>Persepsi masyarakat dapat memberikan gambaran kondisi pendukung pengembangan Kawasan yang ada di Gili Petagan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat serta mengeksplorasi faktor pendukung dan penghambat keterlibatan masyarakat terhadap pengelolaan ekowisata Gili Petagan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dan kuantitatif serta data primer dan sekunder. Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis&nbsp; skoring persepsi masyarakat terhadap aspek perencanaan, pengelolaan, prasarana dan pendapatan dengan rata-rata keseluruhan 60,1 dengan kategori baik. Selain itu, dapat diketahui faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi keterlibatan masyarakat yaitu berdampak positif bagi peningkatan pendapatan dan lapangan pekerjaan sebagai faktor pendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kegiatan ekowisata.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1409 PERAN PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN PADA KELOMPOK TANI HUTAN PUNCAK SEMARING DESA MEKAR SARI KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2022-07-12T18:01:16+00:00 Baiq Maya Lispiani mayalispiani12@gmail.com Markum markum.exp@gmail.com Eni Hidayati eni.hidayati@unram.ac.id <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran perempuan sehingga diketahui tingkat keterlibatannya dalam pengelolaan Hutan Kemitraan ditinjau dari aspek.tata.kelola kawasan, kelembagaan dan usaha. Penelitian ini berlokasi di Desa Mekar Sari Kecamatan Suela.Kabupaten.Lombok.Timur.Nusa.Tenggara.Barat yang berlangsung pada bulan April 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner dengan jumlah responden yang ditentukan dengan rumus Slovin karena jumlah petani penggarap sebanyak 591 orang, sehingga dari rumus tersebut diperoleh jumlah responden sebanyak 42 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi langsung, komunikasi langsung dipandu dengan daftar wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian yang didapatkan menyatakn bahwa peran perempuan dalam pengelolaan Hutan Kemitraan pada Gapoktan Puncak Semaring dilihat dari 3 aspek, yaitu: (a) aspek tata kelola kawasan : tingkat keterlibatan perempuan dalam kegiatan tata kelola kawasan berada pada kategori keterlibatan tinggi (KtT) dengan presentase keterlibatan 57,14%. ; (b) aspek tata kelola kelembagaan : tingkat keterlibatan perempuan dalam tata kelola kelembagaan dikategorikan memiliki keterlibatan cukup tinggi (CT) dengan jumlah presentase 35,71%. ; (c) aspek tata kelola usaha : keterlibatan perempuan dalam tata kelola usaha masuk dalam kategori kurang terlibat&nbsp; (KT) dengan jumlah presentase 38,10%. Dan dari ketiga aspek tata kelola hutan tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan perempuan dalam pengelolaan Hutan Kemitraan pada Gapoktan Puncak Semaring masuk pada kategori Sedang atau Cukup Terlibat dengan jumlah presentase 45,24%, dan letak garis kontinum berada pada nilai 57.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1108 DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA KOLAM RENANG TAMAN WISATA ALAM MADAPANGGA 2022-07-12T18:06:15+00:00 Muhammad Zubair zull6001@gmail.com Endah Wahyuningsih endah_wahyu@unram.ac.id Kornelia Webliana yeniwebliana@gmail.com <p>Taman Wisata Alam (TWA) Madapangga merupakan salah satu di antara Kawasan Pelestarian Alam (KPA) yang terdapat di Pulau Sumbawa. Salah satu obyek dan daya tarik Taman Wisata Alam Madapangga adalah kolam renang. Penelitia ini bertujuan (1) mengetahui nilai daya dukung fisik di kolam renang TWA Madapangga, (2) mengetahui nilai daya dukung rill di kolam renang TWA Madapangga, dan (3) mengetahui nilai daya dukung efektif di kolam renang TWA Madapangga. Pentingnya dilakukan perhitungan daya dukung kawasan wisata kolam renang TWA Madapangga agar mencegah adanya pengunjung yang berlebihan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan menggunakan <em>purposive sampling</em>. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Metode perhitungan data menggunakan metode perhitungan berdasarkan rumus Cifuentes (1992) yang termodifikasi terdiri dari daya dukung fisik (PCC), daya dukung rill (RCC) dan daya dukung efektif (ECC). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai daya dukung secara fisik untuk kegiatan piknik sebesar 501 wisatawan perhari dan untuk kegiatan berenang sebanyak 109 wisatawan perhari. Secara rill didapatkan hasil untuk kegitan piknik sebanyak 209 wisatawan perhari sedangkan untuk kegiatan berenang sebanyak 45 wisatawan perhari dan nilai daya dukung efeketif dikaitkan dengan kapasitas manajemen maka untuk kegiatan piknik dan berenang didapatkan nilai sebanyak 76 wisatawan perhari.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1407 Populasi Dan Persebaran Lutung (Trachypithecus auratus) di Kawasan Hutan Puncak Cemara KPH Rinjani Timur 2022-07-13T15:14:50+00:00 Moh. Zaidul Khaer zaetkhaerbara@gmail.com Endah Wahyuningsih zaetkhaerbara@gmail.com Kornelia Webliana B zaetkhaerbara@gmail.com <p>Lutung (<em>Trachypithecus auratus</em>) merupakan salah satu satwa liar yang statusnya hingga saat ini masih terdaftar sebagai spesies dilindungi, populasinya memiliki arti penting bagi keseimbangan ekosistem hutan. Salah satu daerah yang mendukung habitat dari Lutung tersebut yaitu Kawasan Hutan Puncak Cemara KPH Rinjani Timur, dikarenaka masih alami dan masih banyak terdapat spesies-spesies flora dan fauna di daerah tersebut. Namun, keberadaannya kerap menjadi objek perburuan yang dapat mengancam jumlah populasi yang ada pada daerah tersebut. Penelitian ini penting dilakukan jika melihat terbatasnya data dan informasi mengenai populasi dan persebaran Lutung di daerah ini. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan Puncak Cemara KPH Rinjani Timur pada bulan Juli 2021 dengan tujuan untuk mengetahui populasi dan persebaran Lutung di menggunakan metode jelajah yaitu <em>line transect</em>. Hasil penelitian ditemukan 41 individu Lutung, dengan komposisi kelompok satu berjumlah 15 individu, kelompok dua sebanyak 16 individu, dan kelompok tiga sebanyak 10 individu. Selanjutnya didapatkan pula nilai perbandingan <em>sex ratio</em> dari masing-masing kelompok satu, dua, dan tiga sejumlah 1:7, 1:8, dan 1:7. Kepadatan populasi yang dihasilkan sebesar 6,9 ind/km<sup>2</sup> dengan pola sebaran yang didapatkan membentuk mengelompok dengan indeks nilai sebaran berjumlah 9,4.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Kehutanan Indonesia https://journal.unram.ac.id/index.php/iwors/article/view/1134 VALUASI EKONOMI PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN AIR TAMAN WISATA ALAM KERANDANGAN OLEH MASYARAKAT DUSUN KERANDANGAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 2022-07-12T18:28:12+00:00 Mulyati atunmulyati@gmail.com Endah Wahyuningsih endah_wahyu@unram.ac.id Diah Permatasari diahpermatasari@gmail.com <p>Pemanfaatan jasa lingkungan air di TWA Kerandangan telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga, serta dimanfaatkan untuk pengairan lahan pertanian atau perkebunan masyarakat Dusun Kerandangan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi jasa lingkungan air di TWA Kerandangan sebagai berikut : nilai ekonomi pemanfaat air rumah tangga jasa lingkungan Air dihitung dengan analisis menggunakan rumus persamaan, nilai ekonomi pemanfaatan pertanian atau perkebunan jasa lingkungan air dihitung menggunakan rumus persamaan dan peran masyarakat Dusun Kerandangan dalam pemanfaatan dan pelestarian jasa lingkungan air dihitung menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa TWA Kerandangan secara ekonomi memiliki nilai ekonomi pemanfaat air rumah tangga yaitu sebesar Rp 913.320.000/thn, dan sebesar 300.000/thn, dari pemanfaatan lahan pertanian. Adapun Nilai ekonomi total pemanfaat air Dusun Kerandangan pertahun yaitu sebesar Rp 913.620.000/thn. Manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa lingkungan air TWA Kerandangan diharapkan menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait untuk turut menjaga kelestarian kawasan TWA Kerandangan.</p> 2022-06-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 PROSIDING SEMINAR NASIONAL MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA