Perubahan Bobot Badan Kambing Peranakan Ettawa (PE) dengan Metode Pemberian Air Minum yang Berbeda pada CV Muda Bakti Barokah Farm

Changes in Body Weight of Peranakan Ettawa (PE) Goats with Different Drinking Water Feeding Methods at CV Muda Bakti Barokah Farm

Authors

  • Niswatin Hasanah University of Mataram
  • I Nyoman Sadia Fakultas Peternakan Universitas Mataram
  • Ica Ayu Wandira Fakultas Peternakan Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/i-sapi.v2i1.7195

Keywords:

Kambing Peranakan Etawa, konsumsi air minum, adlibitum, perubahan bobot badan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemberian air minum yang berbeda terhadap perubahan bobot badan kambing Peranakan Etawa (PE) di CV. Muda Bakti Barokah Farm. Dua perlakuan digunakan: P1 (air dicampur dalam pakan) dan P2 (air minum diberikan secara adlibitum). Variabel yang diukur meliputi konsumsi air minum, konsumsi bahan kering pakan, dan pertambahan bobot badan harian (PBBH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air minum secara adlibitum meningkatkan konsumsi air minum secara signifikan (P < 0,05), dengan rata-rata konsumsi air minum sebesar 3,60 liter/ekor/hari pada P2 dibandingkan 2,66 liter/ekor/hari pada P1. Namun, tidak ada perbedaan signifikan dalam konsumsi pakan dan perubahan bobot badan antara kedua perlakuan (P > 0,05). Rata-rata PBBH pada P1 adalah 0,130 kg/ekor/hari, sementara pada P2 adalah 0,133 kg/ekor/hari. Dengan demikian, metode pemberian air minum secara adlibitum lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan hidrasi tetapi tidak mempengaruhi perubahan bobot badan kambing PE secara signifikan.

References

Adhianto, K., Hamdani, M. D. I., & Sulastri. (2015). Model kurva pertumbuhan pra sapih kambing Saburai di Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 10(2), 95–100.

Badan Litbang Pertanian. (2019). Pengembangan Kambing PE Kaligesing untuk Produksi Susu. Bogor: Balai Penelitian Peternakan.

Badan Litbang Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. (1997). Manfaat air minum bagi ternak. Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta.

Badan Standardisasi Nasional. (1992). Pedoman Teknis Kandang Ternak Kambing. Jakarta: BSN.

Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU & HPT) Pelaihari (2020), Budidaya Kambing Peranakan Ettawa (PE). Retrieved from https://bptuhptpelaihari.ditjenpkh.pertanian.go.id

Bernabucci, U., Biffani, S., Buggiotti, L., Vitali, A., Lacetera, N., & Nardone, A. (2010). The effects of heat stress in Italian Holstein dairy cattle. Journal of Dairy Science, 93(11), 4934-4943.

Brown-Brandl, T. M., Eigenberg, R. A., Nienaber, J. A., & Hahn, G. L. (2006). Dynamic responses of cattle to thermal heat loads. Journal of Animal Science, 84(3), 712-719.

Cheeke, P. R. (2005). Applied Animal Nutrition: Feeds and Feeding. 3rd Edition. Pearson Prentice Hall

Collier, R. J., Baumgard, L. H., Zimbelman, R. B., & Xiao, Y. (2012). Heat stress: physiology of acclimation and adaptation. Animal Frontiers, 2(2), 12-19.

Departemen Pertanian. (2007). Panduan Teknis Pemeliharaan Ternak Kambing Perah. Jakarta: Departemen Pertanian.

Departemen Pertanian RI. (2010). Petunjuk Teknis Budidaya Kambing Peranakan Ettawa. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan.

Dhuhitta, A. M., Dartosukarno, S., dan Purnomoadi, D. A. (2014). Pengaruh Jumlah Pakan Yang Berbeda Terhadap Kondisi Fisiologi Kambing Kacang (The Effect Of Different Feeding Level On Physiological Condition Of Kacang Goat). In Animal Agriculture Journal (Vol. 3, Issue 4). Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Aaj

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. (n.d.). Cara Budidaya Kambing Etawa. Retrieved from https://diperpa.badungkab.go.id

Forbes, J. M. (2007). Voluntary Food Intake and Diet Selection in Farm Animal. 2nd Edition. CABI Publishing.

Gaughan, J. B., Bonner, S. L., Loxton, I., & Mader, T. L. (2012). Effects of heat load on cattle. Animal Production Science, 52(6), 394-398.

Hahn, G. L., Gaughan, J. B., & Mader, T. L. (2009). Thermal indices and their applications for livestock environments. International Journal of Biometeorology, 52(3), 297-308.

Hansen, P. J. (2009). Effects of heat stress on mammalian reproduction. Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, 364(1534), 3341-3350.

Hastuti, R. D. (2023). Optimalisasi Penggunaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Dalam Manajemen Pemberian Pakan Peternak Kambing. Buku Saku Dijital.

Ilham, F., & Mukhtar, M. (2018). Perbaikan Manajemen Pemeliharaan dalam Rangka Mendukung Pembibitan Kambing Kacang bagi Warga di Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 4(1), 14–20.

Indradji, M., Yuwono, E., Indrasanti, D., Samsi, M., Sufriyanto, S., & Herdiana, B. (2018). Studi Kasus Tingkat Infeksi Cacing pada Peternakan Kambing Boer di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 6(1).

Iswoyo, M. N., & Widyaningrum, P. (2008). Performans reproduksi sapi peranakan Simmental (PSM) hasil inseminasi buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan, 11(3), 127–129.

Karlinda, A. N. (2021). Pengaruh Umur Terhadap Pola Pertumbuhan Kambing Boerka Jantan Di Upt. Agri Science Technopark Universitas Islam Lamongan. Skripsi.

Kearl, L. C. (1982). Nutrient requirements of ruminants in developing countries. International Feedstuffs Institute, Utah Agricultural Experiment Station, Utah State University.

Kifaya, A. (2019). PKM Peternak Kambing. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2019.

Kostaman, T. (2006). Pengaruh tipe kelahiran terhadap penambahan bobot badan harian kambing Peranakan Etawah. Jurnal Ilmu Peternakan, 2(1), 15–20.

Laksana, A. A., Rianto, E., dan Arifin, M. (2013). Pengaruh Kualitas Ransum Terhadap Kecernaan Dan Retensi Protein Ransum Pada Kambing Kacang Jantan (The Effect Of Diet Quality On Dietary Protein Digestibility And Retention In Male Kacang Goat). In Animal Agriculture Journal (Vol. 2, Issue 4). Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Aaj

Marai, I.F.M., A.A. El-Darawany, A. Fadiel, dan M.A.M. Abdel-Hafez (2007). Physiological traits as affected by heat stress in sheep – A review. Small Ruminant Research.

McDonald, P., Edwards, R. A., Greenhalgh, J. F. D., dan Morgan, C. A. (2010). Animal Nutrition. 7th Edition. Pearson Education

Meehan, M. A., Stokka, G., & Mostrom, M. (2021). Livestock Water Requirements. 1763(March).

Muljana, A. (2001). Pengaruh jenis kelamin terhadap pertumbuhan kambing Kacang. Jurnal Ilmu Ternak, 1(2), 45–50.

National Research Council (NRC). (2001). Nutrient Requirements of Diary Cattle. 7th Revised Edition. National Academies Press

National Research Council (NRC). (2007). Nutrient Requirements of Small Ruminants: Sheep, Goats, Cervids and New Word Camelids. National Academies Press

Nasution, Z. (2018). Pengelolaan Air Minum pada Kambing untuk Optimalisasi Produktivitas. Jurnal Ilmu Ternak, 10(3), 45-52.

Nienaber, J.A., dan Hahn, G.L. (2007). Livestock production system management responses to thermal challenges. International Journal of Biometeorology.

Pond, W.G., Chruch, D. C.m Pond, K. R., dan Schoknecht, P. A. (2004). Basic Animal Nutrition and Feeding. 5th Edition. Wiley.

Rianto, E. (2004). Kandang Kambing. UPT Pustaka Universitas Diponegoro.

Sadia, N., Kertanegara, Media, I. L., Asih, A. S., & M. Dohi. (2022). Studi Penerapan Good Farming Practice pada Usaha Pemeliharaan Kambing.

Sarwono, B. (2011). Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Setiadi, E. (2018). Budidaya Kambing Ettawa: Panduan Lengkap untuk Peternak. Yogyakarta: AgroMedia.

Siregar, R. H., & Siregar, E. (2015). Analisis Usaha Ternak Kambing Etawa (Studi Kasus Peternakan Tharraya Farm di Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang). Retrieved from https://media.neliti.com

Steel, R. G. D., dan Torrie, J. H. (1997). Principle and Procedures of Statistics: A Biometrical Approach. 3rd Edition. McGraw-Hill

Suherman, & Kurniawan, E. (2017). Manajemen Pengelolaan Ternak Kambing di Desa Batu Mila sebagai Pendapatan Tambahan Petani Lahan Kering. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 1(1), 7–13.

Sulaksana, I. (2008). Pertumbuhan anak kambing Peranakan Etawah (PE) sampai umur 6 bulan di pedesaan. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Indonesia, 11(3), 227–233.

Susilowati, T., & Purwanto, H. (2021). "Produktivitas Kambing Peranakan Ettawa Berdasarkan Jenis dan Lokasi Pengembangan." Jurnal Peternakan Tropis, 12(3), 135–145.

Sutama, I. K. (2006). Petunjuk Teknis Pemeliharaan Kambing dan Domba. Jakarta: Balai Penelitian Ternak.

Sutardi, T. (1980). Landasan Ilmu Nutrisi. Departemen Ilmu Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadiprojo, S. Prawirokusumo, dan S. Mulyono dan Sarwono. 2008. Spesifikasi Kambing Peranakan Ettawah dalam Pemeliharaan di Lingkungan yang Berbeda Program Penyuluh Peternakan. Dinas Peternakan Jawa Timur. Jawa Timur

Universitas Airlangga. (2016). Manajemen Kesehatan Kambing Perah di Peternakan Rakyat. Retrieved from https://repository.unair.ac.id

Universitas Gadjah Mada. (2020). Sistem Pemeliharaan Kambing Peranakan Etawa Saat Pandemi Covid-19. Retrieved from https://etd.repository.ugm.ac.id

Widyarti, M., & Oktavia, Y. (2011). Analisis iklim mikro kandang domba Garut sistem tertutup milik Fakultas Peternakan IPB. Jurnal Keteknikan Pertanian, 25(1), 38-42.

Yulianti, G., Dwatmadji, D., & Suteky, T. (2019). Kecernaan protein kasar dan serat kasar kambing peranakan etawa jantan yang diberi pakan fermentasi ampas tahu dan bungkil inti sawit dengan imbangan yang berbeda. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(3), 272-281.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles