Kajian Kandungan Nutrisi Pakan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Petelur di Kabupaten Sumbawa
DOI:
https://doi.org/10.29303/i-sapi.v1i4.6486Keywords:
Ayam Petelur, Kandungan nutrisi, Kualitas TelurAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kandungan nutrisi pakan terhadap kualitas telur ayam ras petelur di Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 untuk pengambilan data dan sampel yang digunakan pada masing-masing peternak yang ada di Kabupaten Sumbawa. Sepuluh peternak dijadikan sampel penelitian dengan menggunkan 5 sampel telur dari masing-masing peternak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei dan wawancara untuk memperoleh informasi secara langsung dan melakukan uji kualitas telur dilakukan pada laboratorium terhadap variabel berikut ini bobot telur, ketebalan kerbang, warna kuning telur dan haugh unit. Terdapat 80% pakan setiap peternak belum memenuhi standar kebutuhan protein kasar, lemak kasar 100% memenuhi standar, serat kasar 60% melebihi standar, kalsium 100% tidak memenuhi standar, fosfor 100% memenuhi standar, dan energi metabolisme 100% memenuhi standar menurut SNI. Kandungan nutrisi pakan walaupun ada beberapa nutrisi yang kurang memenuhi namun dapat menghasilkan kualitas telur yang sesuai standar.References
Argo, L. B., Tristiarti, T., & Mangisah, I. (2013). Kualitas fisik telur ayam arab petelur fase I dengan berbagai level Azolla microphylla. Animal Agriculture Journal, 2(1), 445–457.
Daryanto, W. M., Maharani, A. P., & Wiradjaja, N. (2021). Profitability ratio analysis before and during Covid-19: Case study in PT Japfa Comfeed Indonesia. Life, 8, 30.
Fadillah, F. (2022). Pengaruh nutrisi pakan komersil terhadap kualitas telur ayam ras (gallus domesticus) pada peternak ayam di kecamatan Samarinda Utara. Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, 5(1), 36–44.
Hardini, D. (2013). Penghematan biaya produksi melalui pembatasan pakan pada ayam broiler. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 16, 126582.
Hasin, B. M., Ferdaus, A. J. M., Islam, M. A., Uddin, M. J., & Islam, M. S. (2006). Marigold and orange skin as egg yolk color promoting agents. International Journal of Poultry Science, 5(10), 979–987.
Idris, S., & Thohari, I. (1984). Telur dan cara pengawetannya. Inter Report, 14.
Istikomah, P., Rahayu, N., Rohmaniyah, F., Sari, C. R., Rahmatika, V. C., & Noviyanti, R. D. (2023). Analisis Uji Organoleptik, Kalsium, dan Antioksidan Bubur Cangkang Telur Substitusi Ekstra Jahe Sebagai Alternatif Peningkat Imunitas. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 20(2), 133–138.
Kartasudjana, R. (2005). Manajemen Ternak Unggas. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran, Bandung.
Kismiati, S. (2022). Sumber Mineral Unggas dari Limbah Kerabang Telur.
Leeson, S., & Summers, J. D. (2001). Nutrition of the chicken. University Books. Guelph, Ontario, Canadá, P67.
Makiah, A. Z., & Septian, I. G. N. (2024). Analisis Pendapatan Usaha Ternak Babi (Studi Kasus di Desa Tegal Maja) Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. I-SAPI Journal: Integrated and Sustainable Animal Production Innovation, 1(3).
Malfatti, L. H., Zampar, A., Galvão, A. C., da Silva Robazza, W., & Boiago, M. M. (2021). Evaluating and predicting egg quality indicators through principal component analysis and artificial neural networks. Lwt, 148, 111720.
Manoppo, R., Leke, J. R., Utiah, W., & Laihat, J. (2022). Penggantian jagung dengan sebagian tepung pisang kepok (Musa paradisiaca formatypica) dalam ransum terhadap kualitas telur ayam ras petelur MB 402. Zootec, 42(1), 105–112.
Noferdiman, N., & Zubaidah, Z. (2019). Penggunaan Bungkil Inti Sawit dan Enzim Mannanase dalam Ransum terhadap Performa Produksi Telur Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Lahan Suboptimal, 8(1), 11–19.
Pond, W. G., Church, D. B., Pond, K. R., & Schoknecht, P. A. (2004). Basic animal nutrition and feeding. John Wiley & Sons.
Purwati, D., Djaelani, M. A., & Yuniwarti, E. Y. W. (2015). Indeks kuning telur (IKT), haugh unit (HU) dan bobot telur pada berbagai itik lokal di Jawa Tengah. Jurnal Akademika Biologi, 4(2), 1–9.
Rasyid, I., Siregar, A. R., Aminawar, M., Darwis, M., & Kurniawan, M. E. (2019). Alasan peternak ayam ras petelur memilih pakan produksi lokal di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan. Agrokompleks, 19(1), 23–26.
Selviani, S., Hatta, U., Adjis, A., Sugiarto, S., & Tantu, R. Y. (2023). Kualitas telur ayam ras yang diberi pakan mengandung multi enzim. Jurnal Ilmiah AgriSains, 24(1), 25–32.
Setiawati, T., Afnan, R., & Ulupi, N. (2016). Performa produksi dan kualitas telur ayam petelur pada sistem litter dan cage dengan suhu kandang berbeda. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 4(1), 197–203.
Setyono, D. J., Ulfah, M., & Suharti, S. (2013). Sukses Meningkatkan Produksi Ayam Petelur. Penebar Swadaya Grup.
Suci, D. M., & Hermana, W. (2012). Pakan Ayam. Penebar Swadaya: Jakarta.
Tamzil, M. H. (2014). Stres panas pada unggas: metabolisme, akibat dan upaya penanggulangannya. Wartazoa, 24(2), 57–66.
Tarigan, A. I., & Murni, R. (2022). Estimasi Kebutuhan Kalsium Dan Fosfor Ayam Arab Betina Fase Pre-Laying Pada Sistem Pemberian Pakan Bebas Pilih. Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(Special Issue 2), 506–513.
Umarudin, A. E. K. O. (2017). Identifikasi Kualitas Telur Ayam Ras Menggunakan Metode Decission Tree. Jurnal Tehnik Informasi (Diakses Tanggal 3 Mei 2018) Tersedia Di URL: Simki. Unpkediri. Ac. Id.
Wibowo, R. (2013). Pengaruh penggunaan onggok kering terfermentasi probiotik dalam ransum terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam pedaging. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Worang, P., Sondakh, E. H. B., Palar, C. K. M., Rumondor, D. B. J., & Wahyuni, I. (2022). Kualitas telur ayam ras yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern Kota Manado. Zootec, 42(1), 138–143.